Sabtu, 14 Januari 2017

Sentra Paguyuban Pengrajin Batik Tulis Giriloyo Yogyakarta

Batik Tulis Giriloyo, Sentra Kerjajinan Bantik Tulis Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta - Sentra kerajinan batik di kampung batik  Giriloyo, Imogiri merupakan sentra kerajinan batik tulis tertua di Bantul. Sentra ini sudah ada sejak jaman pemerintahan Sultan Agung memerintah kerajaan Mataram. Mayoritas perempuan di daerah ini pembatik dari generasi ke generasi. Saat ini jumlah perempuan yang jadi pembatik di bantul sekitar 1.200 orang. sehingga tidak heran jika tempat ini menjadi Pusat Pembuatan Batik Tulis Yogyakarta
Alamat Pengrajin Batik Tulis Giriloyo Yogyakarta
Hubungi Kami:

  • Tlp/SMS: 085-729-269-403
  • WA: 085-215-997-478
  • BB  : 5291-32F2
  • Email: GiriloyoArtCenter@gmail.com
  • Dsn. Giriloyo - Ds. Wukirsari 02/20 -Kec. Imogiri - Kab. Bantul Yogyakarta

pengrajin Batik Tulis Giriloyo
pengrajin Batik Tulis Giriloyo
Daerah Giriloyo merupakan daerah yang keramat bagi sebagian warga Yogyakarta. Pasalnya, daerah ini merupakan areal makam para raja-raja Mataram, Keraton Yogyakarta, serta makam para seniman agung.
Dari Yogyakarta, daerah ini terletak sekitar 20 kilometer (km) ke arah selatan. Imogiri, terutama wilayah Giriloyo merupakan sentra kerajinan batik tulis yang umurnya sudah cukup tua.
Daerah Giriloyo berjarak sekitar 1-2 kilometer dari areal makam raja. Untuk mencapainya, dari makam raja ambil jalan ke arah kiri melewati makam seniman.. Daerahnya berbukit-bukit dengan jalan sempit serta turunan dan tanjakan yang tajam. Di kiri kanan jalan banyak hutan dan jalanan aspal sudah lumayan mulus. Jika pengunjung datang memakai mobil memang agak susah masuk sampai Kampung Batik Giriloyo Bantul Yogyakarta
komunitas paguyuban batik Tulis Giriloyo
komunitas paguyuban batik Tulis Giriloyo
Sentra Paguyuban Pengrajin Batik Tulis Giriloyo Yogyakarta masuk ke dalam wilayah Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri. Desa ini terdiri atas 16 dusun, 95 rukun tetangga dan 5.600 kepala keluarga atau sekitar 16.000 jiwa. Dari 16 dusun yang ada, hanya enam dusun yang sentra batiknya hidup. Antara lain, Dusun Cengkehan, Giriloyo, Karangkulon, Kedung Buweng, serta Nogosari I dan Nogosari II. Dari enam dusun tersebut, Dusun Cengkehan, Giriloyo dan Karangkulon paling banyak jumlah pembatiknya.

Ketiga dusun ini adalah eks kelurahan Giriloyo. Sehingga hasil batiknya pun dinamakan batik giriloyo. Batik giriloyo terkenal sebagai batikan tangan motif keraton yang halus, dengan ciri khas warna soga (cokelat).

Sejarah batik giriloyo
Menurut sejarah, sentra ini sudah berdiri sejak jaman pemerintahan Sultan Agung dari kerajaan Mataram, atau sekitar tahun 1654.
Pada tahun tersebut, Sultan Agung memerintahkan daerah perbukitan Imogiri menjadi areal makam para raja. Sehingga, para abdi dalem kraton pun harus ada yang menjaga daerah tersebut. Selain menjaga makam, para abdi dalem tersebut juga membatik untuk keperluan kraton.

Sampai saat ini, generasi penerus para abdi dalem kraton ini terus membatik untuk melestarikan budaya. Dulu, mereka memasarkan hasil batikannya ke Keraton Yogyakarta dalam bentuk hasil batikan mentah yang belum diberi warna.

Namun uniknya, kebanyakan pembatik adalah para wanita. Tak heran, sebagian besar para perempuan di daerah Giriloyo mempunyai pekerjaan sampingan membatik, selain bekerja di ladang atau mengurus rumah tangga.

Sementara para suami mereka, selain mempunyai pekerjaan lain, juga menjadi pemasar hasil batikan istri mereka. Bahkan beberapa diantaranya mendirikan sanggar khusus untuk menjual batik tulisnya. "Saat ini, jumlah pembatik di Giriloyo sekitar 1.200 orang. Hampir semuanya wanita,"kata pengelola Paguyuban Batik Giriloyo.

Potensi Kampung Batik Giriloyo mulai Menggeliat Pasca-Gempa Bantul
Sentra batik Giriloyo di Kecamatan Imogiri, Bantul, mulai bangkit tahun 2004. Sayang, tahun 2006, sentra ini hancur akibat gempa. Setahun setelah gempa, perajin batik di wilayah ini mencoba bangkit kembali. Mereka menandai kebangkitan batik giriloyo dengan membuat selendang sepanjang 1.200 meter.

Sampai tahun 2004, para perajin batik di Giriloyo masih menyetorkan kain batik mentahan ke Yogyakarta. Pasalnya, belum ada perajin yang bisa mewarnai batiknya sendiri.

Karena itu, harga jual batik mentahan sangat kecil. Para perajin ini pun kerap kena tipu juragan batik di Yogyakarta. "Sering lakunya banyak tapi dibayar sedikit," kata Nur Ahmadi, pemilik showroom batik tulis Sekar Arum di Giriloyo.

Geram dengan perlakuan tersebut, para pemuda di wilayah Giriloyo pun bangkit. "Kami memutuskan untuk mandiri," kata Agus Tafip, salah satu pengelola Paguyuban Batik Tulis Giriloyo.

Dipelopori Agus Tafip dan rekan-rekannya, pada 2004 para pemuda Giriloyo pun mempelajari pewarnaan batik di bawah bimbingan Balai Besar Kerajinan dan Batik di Yogyakarta dan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli kelestarian batik. Setahun kemudian, sudah ada dua kelompok perajin batik di seputar Kelurahan Giriloyo yang mandiri.

Sayang, tahun 2006 gempa besar menghancurkan wilayah ini. Tiap perajin merugi sampai puluhan juta rupiah akibat rumah ambruk dan hilangnya peralatan batik.

Beruntung, para perajin mendapat bantuan kain dan peralatan dari Pemerintah Daerah bantul dan beberapa LSM. Mereka bisa melanjutkan membatik walau aktivitas ini terpaksa berlangsung di emperan rumah mereka.

Setahun kemudian, tepatnya 27 Mei 2007, para perajin batik di Giriloyo resmi menandai kebangkitan kembali sentra batik tulis Giriloyo. Mereka bahu membahu memproduksi selendang batik sepanjang 1.200 meter dengan lebar 30 centimeter (cm). "Acara ini masuk ke Museum Rekor Indonesia atau MURI," tutur Nur Ahmadi, bangga.

Dukungan dari Pemerintah Daerah juga mengalir dalam bentuk perbaikan sarana transportasi jalan. Aspal pun masuk wilayah ini sejak tahun 2007-2008. Pada tahun yang sama, LSM membantu membuatkan Gazebo, sebuah areal mirip lapangan sebagai tempat pameran dan pelatihan membatik di Giriloyo.

Setelah gempa, jumlah kelompok perajin di Giriloyo bertambah menjadi lima kelompok. Satu kelompok terdiri atas 30-50 perajin.
Praktis, di tahun 2007-2008, perajin batik Giriloyo memusatkan usahanya pada pewarnaan semata. Mereka belum fokus pada pemasaran produk. Baru tahun 2009, ketika batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, perajin batik di Giriloyo mulai menggiatkan pemasarannya.

Daerah Giriloyo pun jadi daerah tempat wisata belajar membatik andalan Bantul. Maklum, "Saat ini jumlah kelompok perajin di eks-kelurahan Giriloyo sudah menjadi 12 kelompok," ujar Agus Tafip.

Agus dan istrinya mengelola kelompok beranggotakan sekitar 100 perajin. Setiap anggota kelompok ini bisa memproduksi tiga lembar batik dalam sebulan.

Adapun Nur Ahmadi bergabung dengan Kelompok Sekar Arum yang memiliki 36 perajin sebagai anggota. Dalam sebulan Kelompok Sekar Arum Nur Ahmadi mampu memproduksi sekitar 120 lembar kain batik.

Harga batik di Giriloyo bervariasi, tergantung kerumitan motifnya. Yakni, mulai Rp 150.000 sampai jutaan rupiah per lembar.

***

Menggaet Agen Travel agar Promosi Meluas
Sebagai desa wisata batik di Yogyakarta, sentra batik Giriloyo mengandalkan pemasaran produknya dari para wisatawan yang datang ke daerah ini. Mereka menggandeng para agen travel wisata yang mempunyai paket wisata ke makam raja di Imogiri agar mampir ke Giriloyo. Musim liburan pun jadi masa panen para perajin batik di Giriloyo.
Ketika kerajinan batik mulai diakui dunia, sentra kerajinan batik di berbagai daerah di Indonesia pun turut menuai berkah. Tak terkecuali para perajin di sentra batik tulis Giriloyo, di Kecamatan Imogiri, Bantul.

Di daerah yang terletak sekitar 1 kilometer dari makam para raja keraton Jawa ini, kini hampir setiap hari kedatangan rombongan tamu dari berbagai daerah, juga dari beberapa negara.

Hal ini tak lepas dari usaha para perajin batik di Giriloyo melobi para agen travel wisata. "Kami melakukan sebar brosur ke para agen. Sekali kunjungan harganya Rp 50.000 per orang," kata Nur Ahmadi, salah satu anggota kelompok batik Sekar Arum.

Selain belajar proses pembuatan batik di gazebo, para turis diajak berkeliling desa untuk berbelanja produk batik tulis khas Giriloyo. Jumlah wisatawan ini akan membeludak saat liburan tiba. "Di saat itu, kami panen," tutur Nur.

Harga jual batik tulis di sentra ini bergantung pada rumit tidaknya motif batik. Seperti yang kita tahu, batik Giriloyo terkenal dengan ribuan motif batik klasik ala keraton. Dari ribuan motif tersebut, hanya sekitar 400 motif yang sering dipakai.

Beberapa yang terkenal di antaranya motif sidomukti, sidoasih, wahyu tumurun, truntung, pringgodani, keong renteng, dan sebagainya. "Kami sedang mencari motif unggulan sebagai ikon batik Giriloyo, seperti motif mega mendung di Cirebon," kata Nur.

Untuk motif klasik ini, harga jualnya mulai dari Rp 300.000 sampai jutaan rupiah per lembar kain. Sementara, untuk motif minimalis, atau bentuk minimalis dari motif klasik, harga jualnya mulai Rp 150.000 per lembar kain. "Dari harga tersebut, para perajin bisa untung antara Rp 50.000-Rp 100.000 per lembar kain," imbuh Agus Tafip, pemilik sanggar Agus Batik. Sementara, showroom yang menjualkan produk tersebut kecipratan untung 5% dari harga jual.

Berkah lain dari pengakuan dunia atas batik adalah meningkatnya omzet showroom-showroom di Giriloyo. Ambil contoh, showroom Sekar Arum. Omzet gerai ini naik dari sekitar Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta sebulan. Belum lagi jika datang pesanan dari luar daerah. "Kemarin ada pesanan dari Jakarta senilai Rp 12 juta," tutur Nur.

Hal senada juga diungkapkan Sudarto, pemilik sanggar Sri Kuncoro. Penjualan batik di sanggar ini juga naik dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta sebulan.

Pesanan batik ke sanggar Sudarto juga meningkat pesat. Misal, pesanan dari Bali, yang kemudian dijual ke Jepang. Sekali dua bulan, pembeli dari Bali memesan 50 lembar kain. Belum pesanan dari Jakarta dan Surabaya yang jika ditotal berjumlah sekitar 25 lembar kain per bulan.
Walaupun secara nasional batik Giriloyo sudah menancapkan eksistensinya, pemasaran ke luar negeri masih terkendala. "Kami baru mengandalkan website SentraBatikTulisYogyakarta.Com , serta promosi penggunaan pewarna alam," ujar nya. 
Sementara, Sudarto sendiri mengaku takut dengan meluasnya penggunaan tekstil bermotif batik ataupun batik cap. "Bagi yang tidak tahu proses membatik seperti apa, batik tulis bakal dianggap terlalu mahal," keluhnya
Sentra Paguyuban Pengrajin Batik Tulis Giriloyo Yogyakarta

Selasa, 10 Januari 2017

Sedia Peralatan Tulis Harga Murah Langsung dari Produsen di Yogyakarta

Sedia Peralatan Tulis Harga Murah Langsung dari Produsen berpusat di Jogja, Yogyakarta. Jika mau melakukan order, langsung saja konvirmasi ke team marketing:
  • Tlp/SMS: 085-729-269-403
  • WA: 085-215-997-478
  • Email: GiriloyoArtCenter@gmail.com
  • Dsn. Giriloyo - Ds. Wukirsari 02/20 -Kec. Imogiri - Kab. Bantul Yogyakarta
toko peralatan batik tulis di yogyakarta
toko peralatan batik tulis di yogyakarta
Kampung Batik Giriloyo Siap melayani pesanan peralatan membatik di Surabaya, Semarang, Solo, Jakarta, Bogor,bandung bahkan luar pulau jawa dengan harga yang murah siap mensuplay kebutuhan peralatan membatik di  Pusat Batik Tulis Asli Jogja saat ini bekerja sama dengan para pengerajin di Kampung Batik Giriloyo DI Yogyakarta  untuk membuat produk-produk yang berkwalitas eksport. Kami sebagai putra daerah tentu akan mengangkat potensi daerah kami sebagai pengrajin batik tulis tradisional namun terkenal di tingkat Nasional bahkan Interanasional. 

Sedia Peralatan Tulis Harga Murah Langsung dari Produsen di Yogyakarta

grosir peralatan batik tulis murah berpusat di jogja
grosir peralatan batik tulis murah berpusat di jogja
Jual Peralatan Membuat Batik Tulis berpusat di Yogyakarta: Canting, Malam, Kompor dan Wajan – Saat ini kami tidak hanya jual produk jadi yang berupa lembaran kain batik tulis yang siap pakai, kami juga melayani paket wisata edukasi berupa paket wisata batikyogyakarta yakni belajar membatik singkat yang di pandu oleh para tutor pengrajin batik setempat. Selain itu team kami juga menyedikan tempat pelatihan membatik khusus bagi peserta yang ingin mendalami proses pembuatan batik dari tingkat dasar sampai tingkat mahir atau ahli.Dalam proses pembuatan batik tentu harus di persiapkan beberapa peralatan membatik seperti malam, canting, kompor, wajan, kain mori, pewarna dan lain-lain. Bagi kamu yang saat ini belum mempunyai peralatan batik tersebut, sekarang sudah ada toko yang jual peralatan membatik. Biasanya toko yang jual peralatan tersebut ada di daerah solo dan yogyakarta, sehingga kami pun juga jual peralatan membatik di Solo dan Yogyakarta.

Kami siap untuk melayani pesanan paket peralatan dan bahan membatik yang terdiri dari: Kompor minyak tanah, wajan, canting, dan linin (malam). Selain itu kami juga jual secara retail bahan-bahan untuk membatik seperti kain mori dan juga pewarna. semuanya sudah tersedia di toko yang Jual Peralatan Membatik di Solo dan Yogyakarta di tempat kami merupakan 

Sedia Peralatan Tulis Harga Murah Langsung dari Produsen di Yogyakarta : Canthing, Malam, Kompor, gawangan dan Wajan.

Ramainya Pengunjung Wisata Batik Giriloyo Saat Liburan Sekolah Tiba

Tempat Kegiatan wisata Belajar Membatik di Yogyakarta (belajar membatik) di Gazebo Batik Giriloyo, informasi paket layanan langsung saja hubungi team marketing kami:
  • Tlp/SMS: 085-729-269-403
  • WA: 085-215-997-478
  • BB  : 5291-32F2
  • Email: GiriloyoArtCenter@gmail.com
  • Dsn. Giriloyo - Ds. Wukirsari 02/20 -Kec. Imogiri - Kab. Bantul Yogyakarta

tempat wisata belajar membatik di yogyakarta
tempat wisata belajar membatik di yogyakarta

Ramainya Pengunjung Wisata Batik Giriloyo Saat Liburan Sekolah Tiba

Saat ini sekolah favorit Sekolah yang berwawasan Internasional biasanya menerapkan pendidikan di dalam kelas dan kegiatan di luar kelas (Lapangan), boleh di bilang kelas alas, seperti kunjungan kebeerapa tempat bersejarah ataupun ke tempat-tempat yang punya nilai historis dalam kehidupan manusia. Salah satu tempat yang banyak di kunjungi saat liburan tiba adalah kampung batik giriloyo, kerajinan kulit dan kerajinan-kerajinan yang lain. JIka pihak sekolah punya agenda khusus belajar membatik di sekolah, untuk peralatannya kami juga menyeiakan nya Jual Peralatan Membatik di Jogjakarta

Kunjungan di area wisata sentra batik tulis Giriloyo ini merupakan kunjungan yang wisata edukasi, kegiatan yang kali ini diikuti oleh kurang lebih dari 75 siswa yang terdiri dari kelas 3 dan 4. (Giwangan). Dan beberapa siswa SMP BIAS Jl. Kaliurang, Yogyakrta.Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin lqpangan yang dilaksanakan 4 x dalam satu tahun untuk melaksanakan kegiatan lapangan (kunjungan ke sentra-sentra kerajinan). Kunjungan di Gazebo Batik Giriloyo ini siswa-siswi melaksanakan kegiatan lapangan dalam bentuk praktek membatik. Siswa-siswi belajar membatik yang dipandu oleh pengrajin batik Giriloyo yang tergabung dalam team wisata batik yogyakarta. Media yang digunakan adalah kain mori dengan ukuran 30 x 30 cm. Siswa-siwi menuangkan ide kreatifnya dalam media kain dan dibatik dengan cairan malam/lilin. Kegiatan ini memerlukan waktu sekitar 2 jam. Tempat Pelatihan Pembuatan Batik di Yogyakarta. Demikian info Ramainya Pengunjung Wisata Batik Giriloyo Saat Liburan Sekolah Tiba

Senin, 09 Januari 2017

Gambar Batik Tulis Giriloyo Wukirsari Imogiri Yogyakarta

Gambar Batik Tulis Giriloyo Wukirsari Imogiri Yogyakarta, Jenis Batik Tulis Giriloyo : Untuk mengetahui secara langsung bagaimana model dan kwalitas mewah maha karya kerajinan budaya di Kampung Batik Giriloyo langsung saja call to action sekarang juga!!!
  • Tlp/SMS: 085-729-269-403
  • WA: 085-215-997-478
  • BB  : 5291-32F2
  • Email: GiriloyoArtCenter@gmail.com
  • Dsn. Giriloyo - Ds. Wukirsari 02/20 -Kec. Imogiri - Kab. Bantul Yogyakarta

Gambar Batik Tulis Giriloyo
Gambar Batik Tulis Giriloyo
Daerah Yogyakarta terkenal akan batik tulisnya sehingga menemukan batik tulis di Jogja tidaklah susah. Banyak galeri dan toko batik yang memberikan katalog harga batik tulis Giriloyo tersebar di seluruh penjuru Jogja, paling tidak, lihat saja di daerah Malioboro. Namun, pernahkah kita berpikir kira-kira dari mana asal dan bagaimana proses pembuatan batik tulis tersebut? Jika penasaran, datang saja ke Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Warga di desa ini mempunyai kemampuan membatik yang diperoleh turun-temurun dari orang tua mereka. Di desa inilah batik-batik motif khas Jogja yang sesuai dengan pakemnya dibuat oleh Pengrajin Batik Tulis Giriloyo, Imogiri, Bantul Yogyakarta. Dari motif batik Sida Mukti, Sida Luhur, Sida Asih, Wahyu Tumurun, Sekar Jagad dan lain sebagainya. Motif-motif tersebut mempunyai artian khusus seperti suatu doa bagi pemakainya. Tak hanya itu, di desa yang pernah memecahkan rekor MURI ini, wisatawan bisa melihat proses pembuatan batik tulis secara langsung di galeri yang ada, atau bisa berkunjung di rumah warga yang sedang membuat batik tulis.

Giriloyo adalah sebuah dusun di bawah kaki perbukitan Imogiri. Suatu bukit yang terkenal di daerah kawasan selatan Yogyakarta karena di sanalah raja-raja kerajaan Mataram Islam dimakamkan. Daerah Giriloyo ini sebenarnya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (jaraknya hanya sekitar 15 km/ kira-kira 40 menit). Namun karena daerah ini terpencil dan berada di kaki bukit. Suasana khas pedesaan yang sepi dan sunyi namun penuh dengan kebersamaan dan kedamaian sangat mewarnai daerah tersebut. 

Jual Batik Tulis Giriloyo Yogyakarta

gambar motif batik giriloyo jogja
gambar motif batik giriloyo jogja
Giriloyo dengan kesunyiannya sebenarnya menyimpan warisan budaya yang luar biasa, selain Gurah tradisional yang sangat terkenal itu (pengobatan tradisional dengan akar untuk berbagai penyakit saluran pernafasan), Giriloyo juga merupakan sentra dari pengrajin batik di Yogyakarta. Di desa ini anda dapat berburu batik, ataupun mungkin ingin belajar tentang proses batik aseli langsung dari para pengrajinnya.
Dan anda juga dapat memanjakan lidah anda menikmati menu makanan khas daerah ini yang sangat menggoda lidah seperti pecel kembang turi, wedang uwuh, rempeyek super gede dan menu khas lainnya. Apabila anda ingin wisata kuliner lain ,”sate klathak” yang masyhur itu maka di sepanjang jalan Imogiri Timur tak jauh dari Giriloyo banyak warung yang menjajakannya. Tak pelak, produk gambar batik tulis giriloyo ini menjadi salah satu yang mendunia.

Tidak ada catatan yang eksplisit kapan kerajinan batik tulis masuk ke kampung Giriloyo, diperkirakan sekitar abad ke 17. Saat awal dimana sebagaian besar penduduk menjadi abdi dalem kraton Yogyakarta yang bertugas merawat makam raja-raja Yogya-Solo yang dibangun di atas perbukitan Imogiri.
Dari situ terjadi interaksi antara kraton dan penduduk, kemudian beberapa tokoh dari kerabat kraton memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu sebagai buruh nyanthing batik.
Awalnya demikian sampai berabad-abad lamanya penduduk Giriloyo yang menekuni batik masih tetap menjadi buruh dan menjual batik setengah jadi ke juragan-juragan batik di pusat kota di sekitar Kraton Yogyakarta sampai turun-temurun.
Kemudian setelah peristiwa gempa hebat menghancurkan Yogyakarta tahun 2006, beriringan dengan semangat kebersamaan untuk bangkit dari trauma dan keterpurukan, masyarakat membentuk kelompok-kelompok batik dan banyak mendapat pendampingan dari Pemerintah ataupun LSM sosial yang memberikan banyak pelatihan dan mendatangkan banyak ahli untuk meningkatkan keterampilan, dalam hal ini meningkatkan kemampuan untuk membuat batik jadi dan siap jual serta kemampuan untuk pemasaran. Tidak lagi tergantung sepenuhnya kepada juragan-juragan besar di kota. Meski hubungan baik dengan juragan masih tetap terjaga.

Setelah itu pengrajin-pengrajin batik Giriloyo mengalami kemajuan yang pesat, membuat kain batik sampai jadi dan mampu memasarkan hasil karya batik yang indah ke berbagai daerah di Indonesia bahkan ke luar negeri.
Saat ini ada belasan kelompok batik tulis di kampung Giriloyo dengan koleksi-koleksi batik yang menawan. Anda dapat berburu info dan melihat langsung http://kampungbatikgiriloyo.blogspot.co.id/2017/01/gambar-batik-tulis-giriloyo-wukirsari-yogyakarta.html  Gambar Batik Tulis Giriloyo Wukirsari Imogiri Yogyakarta